Senin, 05 Mei 2014

Manfaat Toge/ Kecambah Untuk Kesehatan - Toge atau orang juga biasa menyebut kecambah adalah makanan jenis sayuran yang biasanya berasal dari biji-bijian seperti kacang hijau, kedelai, dan lain-lain. Toge sendiri bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Toge biasanya dimakan bersama
makanan tradisional seperti soto, ketoprak, gado-gado dan makanan tradisional lainnya.

Toge memiliki banya manfaat bagi tubuh. Di dalam toge mengandung senyawa yang disebut fitokimiawi dan kanavanin (canavanine) yang sangat berkhasiat bagi tubuh. Walaupun toge berasal dari biji-bijian akan tetapi kandungan gizi toge lebih besar daripada biji pembentuknya. Kandungan protein dalam toge lebih besar 19% dibandingkan bijinya. Hal ini dikarenakan selama pembentukan kecambah terjadi proses pembentukan asam amino esensial yang menyusun protein.

Di dalam toge mengandung beberapa zat yang sangat berguna bagi tubuh seperti Karbohidrat, Protein, Asam folat, Fosfor, Seng, Potasium, Kalium, Zat besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Serat, Niacin, dan Energi.

Untuk mengkonsumsi toge bisa dilakukan dengan dimakan mentah, dimasak setengah matang ataupun direbus sampai matang. Akan tetapi jika anda ingin memasak toge usahakan memasukkan toge diakhir sebelum masakan matang. Memasak/ merebus toge terlalu lama dapat berakibat kandungan vitamin C dalam toge akan rusak 60%, sedangkan jika memasak toge hanya sebentar atau setengah matang cuma mengurangi kandungan vitamin C hanya 20% saja.

Beberapa manfaat mengkonsumsi toge secara rutin diantaranya:

1. Mencegah Kanker
Toge banyak mengandung serat dan air, hal ini secara otomatis dapat membantu pemebersihan usus besar. Efek dari usus besar yang selalu bersih ini akan mencegah bertumpuknya zat-zat racun di dalam usus. Dalam hal ini toge sangat berperan dalam membantu mendorong kotoran dan zat racun keluar usus besar. Dengan ini akan membantu mengurangi potensi terjadinya kanker.

Kandungan antioksidan di dalam toge juga sangat berperan dalam mencegah tumbuhnya sel-sel kanker dalam tubuh.

2. Mencegah terjadinya Osteoporosis
Toge mengandung estrogen alami yang akan meiningkatkan kepadatan tulang, susunan tulang dan akan mencegah terjadinya kekeroposan tulang.

3. Mencegah Serangan Jantung
Toge juga mengandung Saponin yang akan yang akan menghancurkan lemak jahat LDL di dalam tubuh. Kandungan Saponin terbesar biasanya terdapat pada jenis Toge Alfafa. Saat proses pembentukan kecambah biasanya kandungan Saponin akan meningkat 450%.

4. Meningkatkan Kesuburan
Ini biasanya yang banyak diketahui oleh seseorang bahwa toge dapay meningkatkan kesuburan. Toge memiliki kandungan Vitamin E Alfa yang sangat berperan dalam meningkatkan kesuburan seseorang.

Vitamin E dalam toge berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikan bebas. Hal ini secara otomatis akan melindungi sel-sel telur pada wanita maupun sel-sel sperma pada pria dari serangan radikal bebas.

Demikian beberapa manfaat dari toge/ kecambah. Jika anda rutin mengkonsumsi kecambah maka akan meningkatkan gizi dan nutrisi dalam tubuh anda. Untuk para pria, mengkonsumsi kecambah akan memperbaiki kualitas sperma anda. 

Manfaat Buah Naga Merah Untuk Kesehatan

Buah Naga yang memiliki warna Merah menyala ini kini mulai Banyak di budidayakan di Indonesia, Buah Ini berasal dari Negara Meksiko sama halnya dengan Buah Pepaya yang berasal dari Meksiko juga, Pada Negara asalnya yakni Meksiko buah Naga di kenal dengan nama Pitaya atau Pitahaya dan pada awalnya tanaman ini hanya dijadikan sebagai hiasan karena warna merah yang dimiliki buah ini sangat mencolok. namun belakangan orang mulai memanfaatkan buah Naga ini untuk di Konsumsi dan belakangan juga orang mulai mengetahui ternyata Buah Naga ini sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia.
 Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan

  1. Kandungan vitamin B3 di dalamnya berkhasiat mengurangi kadar kolesterol dan menyembuhkan tekanan darah tinggi.
  2. Bagi anda yang sedang menjalankan program diet, jus buah naga merah sangat berguna untuk menurunkan berat badan secara alami.
  3. Konsumsi dragon fruit secara teratur bermanfaat untuk melancarkan proses pencernaan dalam tubuh karena kandungan serat yang tinggi.
  4. Seperti halnya jus wortel yang kaya akan karoten, buah naga merah juga mengandung beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata.
  5. Adanya zat anti oksidan dalam dragon fruit berguna untuk melindungi tubuh dari radikal bebas dan penyakit kanker.
  6. Manfaat buah naga untuk kecantikan yaitu bisa digunakan sebagai masker wajah penghilang jerawat. Cukup oleskan jus yang sudah dibuat pada bagian muka yang berjerawat.
  7. Dragon fruit kaya akan kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta menyembuhkan luka memar.
  8. Manfaat buah naga merah bagi kesehatan gigi dan tulang adalah memberikan asupan kalsium dan fosfor sehingga tetap terjaga kekuatannya.
  9. Sedangkan untuk ibu hamil, khasiat buah naga berguna bagi proses pertumbuhan gigi anak sejak dalam kandungan ibu.                                                                                                                         Nah..itulah segudang manfaat buah naga....patut dikonsumsi secara rutin ya...

Manfaat Sayur Gambas (Oyong)



Gambas atau oyong (Luffa acutangula, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur.
Gambas mempunyai banyak manfaat, sebagai makanan sayur gambas mempunyai kandungan mineral yang cukup tinggi, terutama ca dan mg, gambas dapat berguna bagi penderita darah tinggi dan diabetes. Selain untuk konsumsi, ternyata gambas dapat digunakan sebagai bahan baku sabun. Bahkan sabun yang terbuat dari gambas mempunyai manfaat yang dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Di Amerika, gambas dibudidayakan dalam skala besar. Industri gambas berkembang dengan pasar utama Jepang. Yaa.. di Jepang, gambas digunakan untuk sabun kesehatan. Nah, selain kedua manfaat yang sudah disebutkan diatas, ternyata biji gambas dapat menghasilkan minyak goreng. Wahh.. dengan tak heran Amerika sudah melirik peluang bisnis dibalik tanaman yang cepat dan mudah berbuah ini. Gambas dapat dipanen pertama pada umur 35-40 hari setelah semai. waaah...cepat ya...


Manfaat Buah Pare Bagi Kesehatan Wanita

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang buah pare yang dikenal sebagai buah atau sayuran yang memiliki rasa pahit tersebut. Karena saya menggemari sayuran pare, mari kita cari tahu khasiat apa saja yang terkandung dalam sayuran pare.......

Tidak semua orang menyukai sayuran yang pahit seperti pare atau dikenal dengan nama pare atau paria (momordica charantina) sering digunakan sebagai pengobatan tradisional di beberapa negara seperti di Brazil dan Meksiko akan tetapi terkadang mungkin anda bertanya-tanya apa yang anda dapatkan dari sayuran pahit ini ?

Ternyata tidak hanya buahnya saja yang mempunyai khasiat untuk Anda, daun pare juga memiliki kemampuan untuk masalah pencernaan. Pare adalah tanaman yang merambat, buahnya menyerupai mentimun akan tetapi memiliki kulit yang keriput dan rasa yang khas, pahit. Pare ternyata banyak jenisnya dan tumbuh subur di beberapa negara termasuk Indonesia. Di dalam pare terdapat kandungan yang ternyata memiliki kemampuan untuk mencegah beberapa penyakit seperti adanya charantin, vicine ada juga kandungan bioaktif lainnya yang menyehatkan untuk tubuh Anda.
 
Berikut Adalah Beberapa Khasiat Buah Pare :
1.  Mengusir Diabetes
Adanya antidiabetes di dalam pare dipercaya mampu menekan resiko diabetes pada anda. Selain itu  kemampuan bioaktif yang terdapat pada biji sayuran pare sehingga mampu mencegah adanya peningkatan gula darah setelah makan.
2.  Menangkal Sel kanker
Wanita rentan terhadap beberapa kanker yang membuat ancaman bagi dirinya, kanker serviks sebagai pembunuh nomber satu disusul oleh kanker payudara diperingkat selanjutnya, sehingga penting untuk anda dalam menangkal sel kanker. Pare mempunyai kemampuan untuk menangkal sel kanker dengan kandungan zat lesichin yang ternyata bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan dan menangkal sel kanker di tubuh anda.
3.  Menurunkan Berat Badan
Pare merupakan sayuran yang direkomendasikan untuk anda yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga kestabilan berat badan anda. Dalam secangkir pare ternyata memiliki 16 kalori sehingga mampu membuat anda mengontrol nafsu makan dan membuat anda cepat kenyang. Tidak ada salahnya anda untuk mengkonsumsi pare di dalam menu makan anda sehingga membantu anda mendapatkan berat badan ideal.
4.  Membersihkan Darah
Sayuran pare memiliki kandungan zat yang mampu membersihkan darah anda. Anda dapat mengkonsumsinya dengan cara di jus sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Konsumsi rutin pada pagi dan malam hari, dengan demikian dapat membantu anda dalam membersihkan darah.
5.  Memerangi HIV/AIDS
Adanya kandungan protein alpha-momocharin atau MAP 30 ternyata mampu membatasi perkembangan HIV. Pernytaan tersebut didukung penelitian yang dilakukan pada beberapa pasien yang mengidap AIDS yang diberikan ekstrak pare dan hasilnya kekebalan tubuh pasien tersebut meningkat.
6.  Melancarkan Pencernaan
Sayuran pare kaya dengan kandungan serat, vitamin C, kalium dan karoten. Rasa pahit pada sayuran pare ternyata sangat baik untuk membantu anda dalam mengatasi masalah pencernaan. Anda boleh menambah menu makan anda dengan beberapa olahan pare.
7.  Mengatasi Asma
Sebuah studi dengan konsumsi sayuran pare ternyata merespon indera pengecapan sehingga sel saluran pernapasan ikut aktif dan menyebabkan saluran pernapasan menjadi luas dan masuknya aliran udara yang kuat. Ini bagus untuk anda yang menderita asma.
8.  Kecantikan
Tidak banyak yang tahu ternyata vitamin c yang dihasilkan oleh pare dapat membantu anda dalam memelihara kecantikan anda selain itu ancaman efek buruk dari sinar ultraviolet dapat dicegah dengan mengkonsumsi sayuran pare.


Selain itu, sayuran pare juga dapat menurunkan demam, bisul, disentri amuba, wasir , bronkhitis obat malaria dan penyakit kuning. Masihkah Anda ragu untuk mengkonsumsi sayuran pare, setelah mengetahui banyak sekali manfaat untuk kesehatan Anda.

Makalah Teori Kurikulm


MAKALAH
TEORI KURIKULUM
Yang dibina oleh Drs. Dwi Prihanto, S.S.T., M.Pd


                                  



                                          Oleh SI PTE A 

                        Eliyawati                           (120534400687)


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu.Teori kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah; makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum.
Teori kurikulum sangat penting bagi para ahli dan praktisi, sebab teori ini menyediakan seperangkat konseptual untuk penelitian proposal kurikulum, mampu menjelaskan praktek, dan memandu perubahan Suatu teori kurikulum adalah seperangkat konsep bidang pendidikan yang sistematis yang memperjelas gejala/ aspek kurikulum.

1.2  Tujuan Penulisan
a.       Menjelaskan pengertian teori kurikulum
b.      Menjelaskan perkembangan teori kurikulum
c.       Menjelaskan sumber pengembangan kurikulum
d.      Menjelaskan desain dan rekayasa kurikulum






BAB II
PEMBAHASAN
TEORI KURIKULUM
Pengertian Teori
Teori adalah Satu set/sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian hal yang bersifatmemadukan, meramalkan yang berisikaidah-kaidahumumgunamendeskripsikan, menjelaskandanmemprediksikan.
Fungsi teori:
1.      Mengorganisasikandanmenyimpulkanpengetahuantentangsuatuhal.
2.      Memfokuskan.
3.      Menjelaskan.
4.      Pengamatan. 
5.      Membuatpredikasi.
6.      Komunikasi.
7.      Fungsikontrol yang bersifatnormatif.
Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( UU No. 20 Th. 2003 )
Dengan demikian, Teori kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan atau penggunaan dan evaluasi kurikulum. Selain itu teori kurikulum ini merupakan suatu alat disiplin ilmu dengan menentukan orientasi ilmu tersebut, memberikan kerangka konseptual tentang cara mensistemasi, mengategorisasi dan mengadakan interelasikan data, fakta-fakta menjadi generalisasi empiris sistem generalisasi, meramalkan fakta-fakta dan memperlihatkan kekurangan-kekurangan dalam pengetahuan manusia mengenai disiplin ilmu tersebut. Jadi teori kurikulum dijadikan syarat mutlak untuk mengembangkan kurikulum sebagai disiplin ilmu.
Konsep kurikulum
Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
a.      Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi:
Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem:
Yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara me­nyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyem­purnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi:
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut untuk:
(1) mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-istilah teknis,
(2) mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-pengetahuan baru,
(3) melakukan penelitian inferensial dan prediktif,
(4) mengembangkan sub­subteori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.
Keempat tuntutan tersebut menjadi kewajiban seorang ahli teori kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut baik sebagai subtansi, sebagai sistem, maupun bidang studi kurikulum dapat bertahan dan dikembangkan.

PERKEMBANGAN TEORI KURIKULUM
Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan tulisan Charles dan McMurry, tetapi secara definitif berawal pada hasil karya Franklin Babbit tahun 1918. Bobbit Bering dipandang sebagai ahli kurikulum yang pertama, is perintis pengembangan praktik kurikulum. Bobbit adalah orang pertama yang mengadakan analisis kecakapan atau pekerjaan sebagai cara penentuan keputusan dalam penyusunan kurikulum. Dia jugalah yang menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengidentifikasi kecakapan pekerjaan dan kehidupan orang dewasa sebagai dasar pengembangan kurikulum.Menurut Bobbit, inti teori kurikulum itu sederhana, yaitu kehidupan manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama, terbentuk oleh sejumah kecakapan pekerjaan. pendidikan berupaya mempersiapkan kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna. Kecakapan-kecakapan yang harus dikuasai untuk dapat terjun dalam kehidupan sangat bermacam-macam, bergantung pada tingkatannya maupun jenis lingkungan. Setiap tingkatan dan lingkungan kehidupan menuntut penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi tertentu. Hal-hal itu merupakan tujuan kurikulum. Untuk mencapai hal-hal itu ada serentetan pengalaman yang harus dikuasai anak. Seluruh tujuan beserta pengalaman-pengalaman tersebut itulah yang menjadi bahan kajian teori kurikulum.
Mulai tahun 1920, karena pengaruh pendidikan progresif, berkembang gerakan pendidikan yang berpusat pada anak (child centered). Teori kuri­kulum berubah dari yang menekankan pada organisasi isi yang diarahkan pada kehidupan sebagai orang dewasa (Bobbit dan Charters) kepada kehidupan psikologis anak pada saat ini. Anak menjadi pusat perhatian pendidikan. Isi kurikulum harus didasarkan atas minat dan kebutuhan siswa. pendidikan menekankan kepada aktivitas siswa, siswa belajar melalui pengalaman. Penyusunan kurikulum harus melibatkan siswa.
Perkembangan teori kurikulum selanjutnya dibawakan oleh Hollis Caswell. Dalam peranannya sebagai ketua divisi pengembang kurikulum di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (Tennessee, Alabama, Florida, Virginia), is mengembangkan konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau pekerjaan (society centered) maka Caswell mengembangkan kurikulum yang bersifat interaktif. Dalam pengembangan kurikulumnya, Caswell menekankan pada partisipasi guru-guru, berpartisipasi dalam menentukan kurikulum, menentukan struktur organisasi dari penyusunan kurikulum, dalam merumuskan pengertian kurikulum, merumuskan tujuan, memilih isi, menentukan kegiatan belajar, desain kurikulum, menilai hasil, dan sebagainya.
pada tahun 1947 di Univeristas Chicago berlangsung diskusi besar pertama tentang teori kurikulum. Sebagai hasil diskusi tersebut dirumuskan tiga tugas utama teori kurikulum:
(1) mengidentifikasi masalah-masalah penting yang muncul dalam pengembangan kurikulum dan konsep-konsep yang mendasarinya,
(2) menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan struktur yang mendukungnya,
(3) mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan pada masa yang akan datang untuk memecahkan masalah tersebut.
Ralph W. Tylor (1949) mengemukakan empat pertanyaan pokok yang menjadi inti kajian kurikulum:
1. Tujuan pendidikan yang manakah yang ingin dicapai oleh sekolah?
2. pengalaman pendidikan yang bagaimanakah yang harus disediakan untuk mencapai tujuan tersebut?
3. Bagaimana mengorganisasikan pengalaman pendidikan tersebut secara efektif?
4. Bagaimana kita menentukan bahwa tujuan tersebut telah tercapai?
Empat pertanyaan pokok tentang kurikulum dari Tylor ini banyak dipakai oleh para pengembangan kurikulum berikutnya.
Dalam konferensi nasional perhimpunan pengembang dan pengawas kurikulum tahun 1963 dibahas dua makalah penting dari George A. Beauchamp dan Othanel Smith. Beauchamp menganalisis pendekatan ilmiah tentang tugas-tugas pengembangan teori dalam kurikulum. Menurut Beauchamp, teori kurikulum secara konseptual berhubungan erat dengan pengembangan teori dalam ilmu-ilmu lain. Hal-hal yang penting dalam pengembangan teori kurikulum adalah penggunaan istilah-istilah teknis yang tepat dan konsisten, analisis dan klasifikasi pengetahuan, penggunaan penelitian­penelitian preckktif untuk menambah konsep, generalisasi atau kaidah­kaidah, sebagai prinsip-prinsip yang menjadi pegangan dalam menjelaskan fenomena kurikulum.
James B. MacDonald (1964) melihat teori kurikulum dari model sistem. Ada empat sistem dalam persekolahan yaitu kurikulum, pengajaran (in­struction), mengajar (teaching), dan belajar. Interaksi dari empat sistem ini dapat digambarkan dengan suatu diagram Venn. Melihat kurikulum sebagai suatu sistem dalam sistem yang lebih besar yaitu persekolahan dapat memperjelas pemikiran tentang konsep kurikulum. Penggunaan model sistem juga dapat membantu para ahli teori kurikulum menentukan jenis dan lingkup konseptualisasi yang diperlukan dalam teori kurikulum.
Beauchamp merangkumkan perkembangan teori kurikulum antara tahun 1960 sampai dengan 1965. la mengidentifikasi adanya enam komponen kurikulum sebagai bidang studi, yaitu: landasan kurikulum, isi kurikulum, desain kurikulum, rekayasa kurikulum, evaluasi dan penelitian, dan pengembangan teori.
Mauritz Johnson (1967) membedakan antara kurikulum dengan proses pengembangan kurikulum. Kurikulum merupakan basil dari sistem pengembangan kurikulum, tetapi sistem pengembangan bukan kurikulum. Menurut Johnson, kurikulum merupakan seperangkat tujuan belajar yang terstruktur. Jadi, kurikulum berkenaan dengan tujuan dan bukan dengan kegiatan. Berdasarkan rumusan kurikulum tersebut, pengalaman belajar anak menjadi bagian dari pengajaran.Johnson menganalisis enam unsur kurikulum, yaitu:
1. A curriculum is a structured series of intended learning out comes.
2. Selection is an essential aspect of curriculum formulation.
3. Structure is an essential charactistic of curriculum.
4. Curriculum guide instrcution
5. Curriculum evaluation involeves validation of both selection and structure.
6. Curriculum is the criterion for instructional evaluation.

SUMBER PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembang kurikulum pertama bertolak dari kehidupan dan pekerjaan
orang dewasa, karena sekolah mempersiapkan anak nagi kehidupan orang dewasa,kurikulum terutama isi kurikulum diambil dari kehidupan orang dewasa. Dalam pengembangan selanjutnya, sumber ini menjadi luas meliputi semua unsure kebudayaan. Manusia adalah makhluk yang bebudaya, hidup dalam lingkungan budaya, dan turut mrnciptakan budaya. Sumber lain penyusunan kurikulum adalah anak. Dalam pendidikan atau pengajaran, yang belajar adalah anak. Pendidikan atau pengajaran bukan memberikan sesuatu pada anak, melainkan menumbuhkan potensi-potensi yang telah ada pada anak. Ada tiga pendekatan terhadap anak sebagai sumber kurikulum, yaitu kebutuhan siswa, perkembangan siswa, dan minat siswa. Beberapa pengembang kurikulum mendasarkan penentuan kurikulum pada pengalaman-pengalaman penyusunan kurikulum yang lalu. Pengalaman pengembangan kurikulum yang lalu menjadi sumber penyusunan kurikulum kemudian. Hal lain yang menjadi sumber penyusunan kurikulum adalah nilai-nilai. Beauchamp menegaskan bahwa nilai dapat merupakan sumber penemuan keputusan yang dinamis. Terakhir yang menjadi sumber penentuan kurikulum adalah kekuasaan sosial-politik. Di Amerika Serikat pemegang kekuasaan social-politik yang menentukan kebijaksanaan dalam kurikulum adalah board of education local yang mewakili negara bagian. Di Indonesia, pemegang kekuasaan social-politik dalam penentuan kurikulum adalah Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam pelaksanaannya dilimpahkan kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah serta Dirjen Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Balitbangdikdub.

DESAIN DAN REKAYASA KURIKULUM
a.       Desain Kurikulum
Telah diutarakan sebelumnya bahwa ada dua subteori dari teori kuri­kulum, yaitu desain kurikulum (curriculum design) dan rekayasa kurikulum (curriculum engineering).
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya, prinsip­prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksa­naannya.
Dalam desain kurikulum, ada dua dimensi penting, yaitu:
(1) substansi, unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis kurikulum,
(2) model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan proses pengajaran.
Menurut Beauchamp, kurikulum mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
(1) kurikulum merupakan dokumen tertulis,
(2) berisi garis-garis besar rumusan tujuan, berdasarkan garis-garis besar tujuan tersebut desain kurikulum disusun,
(3) isi atau materi ajar, dengan materi tersebut tujuan­tujuan kurikulum dapat dicapai.
Ada dua hal yang perlu ditambahkan dalam desain kurikulum:
Ø Pertama, ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penggunaan kurikulum, serta bagaimana mengadakan penyemprunaan-penyempurnaan berdasar­kan masukan dari pengalaman.
Ø Kedua kurikulum itu dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun sistem pelaksanaannya.
b.        Rekayasa kurikulum
Rekayasa kurikulum berkenaan dengan bagaimana proses memfungsi­kan kurikulum di sekolah, upaya-upaya yang perlu dilakukan para pengelola kurikulum agar kurikulum dapat berfungsi sebaik-baiknya. pengelola kurikulum di sekolah terdiri atas para pengawas/penilik dan kepala sekolah, sedangkan pada tingkat pusat adalah Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Balitbang Dikbud dan para Kasubdit/Kepala Bagian Kurikulum di Direktorat. Dengan menerima pelimpahan wewenang dari Menteri atau Dirjen, para pejabat pusat tersebut merancang, mengembangkan, dan mengadakan penyempurnaan kurikulum. Juga mereka memberi tugas dan tanggung jawab menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk pedoman dan petunjuk pelaksanaan kurikulum. Para pengelola di daerah dan sekolah berperan melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kurikulum.
Seluruh sistem rekayasa kurikulum menurut Beauchamp mencakup lima hal, yaitu:
(1) arena atau lingkup tempat dilaksanakannya berbagai proses rekayasa kurikulum,
(2) keterlibatan orang-orang dalam proses kurikulum,
(3) tugas-tugas dan prosedur perencanaan kurikulum,
(4) tugas-tugas dan prosedur implementasi kurikulum, dan
(5) tugas-tugas dan prosedur evaluasi kurikulum.
Dari semua uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan teori kurikulum, Beauchamp (hlm. 82) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan teori kurikulum, yaitu:
1. Setiap teori kurikulum harus dimulai dengan perumusan (definisi) tentang rangkaian kejadian yang dicakupnya.
2. Setiap teori kurikulum harus mempunyai kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-sumber pangkal tolaknya.
3. Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakteristik dari desain kurikulumnya.
4. Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulumnya serta interaksi di antara proses tersebut.
5. Setiap teori kurikulum hendaknya menyiapkan diri bagi proses penyempurnaannya.













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
                Teori merupakan suatu set atau system pernyataan(a set of statement) yang menjelaskan serangkaian hal ketidaksepakatannya terletak pada karakterristik pernyataan tersebut. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( UU No. 20 Th. 2003 ) . Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
Sumber pengembangan kurikulum
1.      Pengembang kurikulum pertama bertolak dari kehidupan dan pekerjaan orang dewasa, karena sekolah mempersiapkan anak bagi kehidupan orang dewasa,kurikulum terutama isi kurikulum diambil dari kehidupan orang dewasa.
2.      Sumber ini menjadi luas meliputi semua unsure kebudayaan. Manusia adalah makhluk yang bebudaya, hidup dalam lingkungan budaya, dan turut mrnciptakan budaya.
3.      Sumber lain penyusunan kurikulum adalah anak.
4.      Pengalaman pengembangan kurikulum yang lalu menjadi sumber penyusunan kurikulum kemudian.
5.      Nilai-nilai. Beauchamp menegaskan bahwa nilai dapat merupakan sumber penemuan keputusan yang dinamis.
6.     Kekuasaan sosial-politik
Ada dua subteori dari teori kuri­kulum, yaitu desain kurikulum (curriculum design) dan rekayasa kurikulum (curriculum engineering).


SeTia alwayz--Edu. Teori kurikulum.htm